Nama : Gusti Indah Lestari
Kelas : X5
SMA Negeri 1 Pangkalpinang
K.D. Menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain
Cahaya Harapan Masa Depan
Di kala senja di musim yang bahagia, angin berdesir lembut menggoda dedaunan. Kicauan burung menghentakkan pohon yang sedang terjaga. Bebatuan masih tak bergeming meski telah lekang oleh panas dan lapuk oleh hujan. Badai pun nampak berceloteh kepada lautan yag terus berlagak mengejar ombak di hamparan biru tepian pantai. Tak pernah seorang pun kan menyangka waktu begitu cepat berlalu, seperti cahaya putih yang tersenyum sekilas melewati langit yang berduka. Begitulah hari demi hari detik demi detik dia lewati dengan pahitnya kehidupan. Berjalan dalam kehampaan menyongsong masa depan yang belum bisa diterka. Akankah baik atau akankah berakhir dengan buruk? Siapa yang tahu.
Seorang gadis berambut panjang dengan tubuh lumayan berisi. Siapa sangka? Ia ibu berumur 40-an, padahal bila diperhatikan dengan saksama dia sudah begitu tua dan rapuh. Hidup di sebuah daerah terpencil yang masih sejuk dan asri. Derita dan keluh kesah habis terlumat oleh peluhnya. Dahulu ia adalah seorang wanita yang anggun dan mempesona. Wanita yang mengabdikan hidupnnya di dunia pendidikan. Sesampainya ia mengarungi biduk rumah tangga ia masih tetap menjadi insan pengajar.